Senin, 01 Mei 2017

Inilah Pasukan TNI Kelas Dunia Yang Beroperasi Di Afrika

Markas Besar Tentara Nasional Indonesia / Mabes TNI kembali menyiapkan Satuan Tugas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XXXVII-D/Minusca yang akan bertugas sebagai pasukan pemeliharaan perdamaian PBB selama satu tahun di Republik Afrika Tengah. Pasukan TNI ini menggantikan Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-C/Minusca yang berakhir masa tugasnya tahun ini.

Inilah Pasukan TNI Kelas Dunia Yang Beroperasi Di Afrika
Pasukan TNI bersiap berangkat tugas operasi ke Afrika Tengah
Penugasan pasukan TNI Kontingen Garuda ke Central Afrika Republik (CAR), didasari Resolusi DK PBB Nomor 2149 tanggal 10 April 2014.

Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-D/Minusca yang beranggotakan 200 Prajurit TNI dari ketiga angkatan (TNI AD 176 personel, TNI AL 19 personel dan TNI AU 5 personel) akan dipimpin Letkol Czi Chotman Jumei Arisandy, S.E. sebagai Komandan Satgas yang saat sebagai Komandan Batalyon Zipur 5/ABW Kodam V/Brawijaya, Jawa Timur.

Letkol Czi Chotman Jumei Arisandy, S.E. abituren Akademi Militer 1999 memiliki beberapa riwayat jabatan, antara lain : Kasi Matfasjasa Divif 2 Kostrad, Kasi Dikbangspesdik Subditbindiklat Ditziad, Danden Zipur 4/YKN Kodam VII/Wrb, Dan Kelas Selapa Satdikpa Pusdikzi, Danki C Yonzipur 10/2 Kostrad, Danki B Yonzipur 10/2 Kostrad, Pasi 1 Intel Yonzipur 10/2 Kostrad, Danton 1/C Yonzipur Kostrad. Dari riwayat jabatan ini, beliau mendapatkan kepercayaan untuk memimpin Pasukan Perdamaian Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-D/Minusca di Republik Afrika Tengah.

Inilah Pasukan TNI Kelas Dunia Yang Beroperasi Di Afrika
Pasukan TNI bersiap berangkat tugs operasi ke Afrika Tengah
Dengan berbagai pengalaman tugas yang dimilikinya selama mengabdi di TNI Angkatan Darat, tidak diragukan lagi Letkol Czi Chotman Jumei Arisandy, S.E. akan mampu melaksanakan tugas untuk lebih mengharumkan Merah Putih di dunia internasional.

Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-D/Minusca sedang melaksanakan Pratugas (Pre Deployment Training) selama sebulan di PMPP TNI, Sentul Bogor, Jawa Barat.

Pada saat PDT para prajurit dilatih dengan materi yang akan menggambarkan tugas di misi sehingga para prajurit akan siap ditugaskan selama setahun dalam misi Peacekeeping Operation di Afrika Tengah. Para prajurit yang terpilih dalam Satgas ini merupakan prajurit-prajurit pilihan yang telah lulus seleksi untuk tergabung menjadi seorang Peacekeepers.

Materi latihan yang akan didapatkan meliputi materi umum berupa Core Pre Deployment Training Material (CPTM), CPDT (Core Pre Deployment Training), materi teknis, materi pendukung dan beberapa materi aplikasi yang dirancang khusus guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas. Semua materi yang diberikan kepada peserta PDT merupakan bekal persiapan yang dirancang sedemikian rupa, sehingga sesuai dengan SOP (Standar Operasi Prosedur) dan ROE (Rule Of Engagment) di daerah misi serta sejalan dengan tuntutan operasi penugasan.

Puspen TNI

Jumat, 28 April 2017

Panglima TNI : Prajurit Jangan Nodai Kepercayaan Rakyat

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo merasa bangga dan terima kasih kepada seluruh prajurit TNI dimanapun bertugas dan berada, atas segala loyalitas, dedikasi dan kerja keras yang telah dilakukan. 

Panglima TNI : Prajurit Jangan Nodai Kepercayaan Rakyat
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, Kamis (27/4/2017).
Oleh karenanya, seluruh prajurit TNI untuk selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah diberikan petunjuk dan bimbingan, sehingga bisa melaksanakan tugas dengan baik dan membanggakan.

“Masyarakat melihat langsung apa yang telah kita kerjakan, sehingga institusi TNI mendapat kepercayaan dari seluruh rakyat Indonesia, jangan nodai kepercayaan rakyat,” tegas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan pengarahan dihadapan 1.100 Prajurit TNI (AD, AL, AU), bertempat di Shalter Charlie, Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, Kamis (27/4/2017).

Panglima TNI menyatakan bahwa, berdasarkan hasil salah satu lembaga survey di Indonesia menyebutkan bahwa citra kelembagaan negara telah menempatkan institusi TNI sebagai lembaga negara dengan citra baik. Semuanya itu bukan kerja saya, akan tetapi kerja seluruh prajurit TNI dimanapun berada dan bertugas. “Apabila kita merusak kepercayaan rakyat atau melanggar aturan, maka yang tersiar negatif bukan hanya saya atau kalian, tetapi TNI,” kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

“Masyarakat menilai bahwa kalian para prajurit telah melaksanakan tugas dengan tulus dan ikhlas kepada bangsa dan negara, sehingga dapat di percaya. Hal ini sangat penting karena TNI bertugas dalam rangka menjaga dan mengawal kedaulatan NKRI bersama-sama dengan rakyat. Jadi, prajurit TNI tidak bisa dipisahkan dengan rakyat,” ujar Panglima TNI.

Panglima TNI : Prajurit Jangan Nodai Kepercayaan Rakyat
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, Kamis (27/4/2017).
Panglima TNI juga mengatakan prajurit TNI adalah orang-orang yang luar biasa, karena prajurit TNI mampu melaksanakan pengabdian melebihi panggilan tugas. “Siapa pun kamu, apapun pangkat dan jabatanmu, tanamkan pada dirimu untuk mengabdi dan memberikan yang terbaik demi bangsa dan negara yang sangat kita cintai,” tegasnya.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan walaupun Radar yang dimiliki TNI masih belum maksimal, namun apabila ada pesawat asing dari negara lain yang masuk tanpa ijin, langsung dengan cepat diingatkan untuk segera keluar dari wilayah udara NKRI, bahkan ada yang dipaksa untuk turun. “Sekarang ini pesawat asing yang akan memasuki wilayah udara NKRI, mereka selalu minta ijin, karena kalau tidak ada ijin pasti ketahuan, dan langsung diintercept, ini kesiapsiagaan yang luar biasa,” ucapnya.

Diakhir pengarahannya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan tahun ini TNI perang terhadap korupsi, karena korupsi adalah penghianatan terhadap TNI dan Negara. “TNI akan terus bekerja sama dengan berbagai instansi lainnya dalam upaya memberantas tindak pidana korupsi di lingkungan TNI,” katanya.

Turut hadir dalam acara ini Asrenum Panglima TNI Laksda TNI Siwi Sukma Adji, Asops Panglima TNI Mayjen TNI Lodewyk Pusung, Aspers Panglima TNI Marsda TNI Bambang Samoedro, Aslog Panglima TNI Mayjen TNI Gadang Pambudi, Askomlek Panglima TNI Marsda TNI Bonar Hutagaol, Pangkohanudnas Marsda TNI Yuyu Sutisna, Asrena Kasau Marsda TNI Fahru Zaini Isnanto, Asops Kasau Marsda TNI Barhim Menjadi, Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto, Pangdam I/BB Mayjen TNI Cucu Sumantri, Kapolda Riau Irjen Zulkarnain Adinegara, Danlanud Pekanbaru Riau Marsma TNI Roesmin Nurjadin

Puspen TNI

Rabu, 26 April 2017

Miris, Seorang Polisi Tega Tembak Anaknya Sendiri hingga Tewas

Bagas Alvravigo (14) tewas ditangan ayahnya sendiri yang berprofesi sebagai anggota kepolisian, Aiptu Bekti Sutikno (43). Penembakan itu terjadi lantaran Bekti yang menjabat Kanit Provos Polsek Ratu Agung mengira anaknya sebagai maling.

Miris, Seorang Polisi Tega Tembak Anaknya Sendiri hingga Tewas
Ilustrasi
Peristiwa itu terjadi di rumahnya di Jalan Sumatera 5, Kelurahan Sukamerindu Kecamatan Teluk Segara, Bengkulu, Rabu (26/4) pukul 04.00 WIB.

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Martinus mengatakan, kejadian ini berlangsung di kediaman korban sendiri. "Mulanya pelaku mendengar suara pintu kamar dan mencurigakan, kemudian pelaku mengambil senjata api dan menembak ke arah korban," kata Martinus dalam keterangannya, Rabu (26/4).

Tembakan itu tepat mengenai bahu kanan dari anak kandung pelaku sendiri. Setelah melihat korban tergeletak, barulah pelaku sadar bahwa yang ditembak adalah anak dia. "Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Bengkulu, tapi korban sudah meninggal dunia," tambah dia.

Ketika itu hadir Kasubdit Renata Reskrim Polda Bengkulu Kompol Irawan, pelaku sempat menyerahkan senjata api yang digunakan untuk menembak anaknya. "Kemudian dia pergi, ternyata melarikan diri," ucapnya.

Hingga kini, kata Martinus, Aiptu Bekti masih belum diketahui keberadaannya. "Pihak kepolisian masih melakukan pencarian guna mengetahui kronologis kejadian," lanjut dia.

Sementara untuk korban sekarang berada di rumah sakit untuk dilakukan visum dan pengeluaran proyektil yang ada di dalam tubuh korban. "Polres Bengkulu sudah melakukan pengecekan di rumah Aiptu Bekti Sutikno untuk mengetahui kronologis kejadian," pungkas dia.

Dua Paspampres Dikeroyok Dan Ditusuk Obeng Berulang Kali Dibagian Perut

Senin (24/4) malam menjadi peristiwa yang tidak mengenakkan bagi dua anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). 

Dua Paspampres Dikeroyok Dan Ditusuk Obeng Berulang Kali Dibagian Perut
Ilustrasi Paspampres Sedang Latihan
Pratu Pasaribu dan Prada Fatah Kudus harus dirawat di rumah sakit setelah bertikai dengan orang-orang tidak dikenal. Dikabarkan, mereka terluka cukup serius karena ditusuk oleh obeng berulang kali.

Peristiwa itu terjadi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Perkelahian itu terjadi tepatnya, di belakang Pura Agung Paspamres Jalan Kesehatan. Kapuspen TNI Mayjen Wuryanto mengatakan kalau keduanya saat ini sudah dirawat. 

’’Benar, informasinya demikian. Kami prihatin dengan kejadian itu,’’ terang Wuryanto seperti dilansir dari JPNN (Jawa Pos Group).

Informasi yang dikumpulkan, pertikaian itu dipicu saat Pratu Pasaribu bertemu dengan seorang pengendara motor di traffic light Jalan Kesehatan. Entah apa yang menjadi penyebab, yang jelas lantas terjadi cekcok antara mereka. 

Tiba-tiba, Pratu Pasaribu dikeroyok oleh tiga orang yang sampai saat ini identitasnya belum diketahui. 

Tahu temannya dikeroyok, Prada Fatah yang kebetulan melintas berusaha menolong. Namun, belum sempat berbuat banyak, salah satu pengeroyok memberinya bogem mentah. Pukulan itu membuat Prada Fatah tidak sadarkan diri.

Gara-gara itu, keduanya harus dirawat intensif di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat, Jakarta Pusat. Kabarnya, Pratu Pasaribu mengalami luka tusuk obeng di bagian perut kanan dan kiri. Sedangkan Prada Fatah, mendapatkan lima tusukan obeng yang belum diketahui di mana saja lukanya.

Sungguh Licik! Kapal China ‘Acak-acak’ Laut Natuna. Ternyata Yang Diambil Barang Ini...

TNI AL Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) menangkap dan mengamankan kapal asing berbendera China. Kapal ini diduga melakukan eksplorasi bawah air ilegal di perairan Anambas, Tarempa, Natuna, (20/4/3017).

Sungguh Licik! Kapal China ‘Acak-acak’ Laut Natuna. Ternyata Yang Diambil Barang Ini...

Kapal asing berbendera China ditangkap oleh Tim Western Fleet Quick Response (WFQR)-4 Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Tarempa di sebelah barat Pos Angkatan Laut (Posal) Jemaja, Letung, kurang lebih berjarak 45 mil.

Kapal bernama Chuan Hong 68 berbobot kurang lebih 8352 GT dengan jumlah crew kapal 20 orang terdiri dari 16 WNA China, 3 WNA India dan 1 WNA Malaysia.

Baca Juga :Dua Paspampres Dikeroyok Dan Ditusuk Obeng Berulang Kali Dibagian Perut

Saat diperiksa oleh Tim WFQR-4 Lanal Tarempa, di dalam Kapal Chuan Hong 68 ditemukan muatan barang-barang berupa besi dan tembaga campuran dari bawah laut dengan berat kurang lebih 1000 ton.
Sungguh Licik! Kapal China ‘Acak-acak’ Laut Natuna. Ternyata Yang Diambil Barang Ini...

Adapun pelanggaran yang dilakukan diantaranya, kapal tidak dilengkapi dokumen resmi dari Kemenhub dan Kementerian KKP untuk eksplorasi bawah air dengan dugaan pengambilan barang-barang berharga di bawah air/ BMKT dan pengangkatan kerangka kapal.
Selain itu, kapal beserta ABK tidak dilengkapi dokumen yang sah, kapal tidak mengibarkan bendera Indonesia saat bekerja di wilayah perairan Indonesia dan nakhoda tidak ada diatas kapal.

Berdasarkan pelanggaran itu, Tim WFQR-4 Lanal Tarempa mengambil tindakan tegas dengan mengamankan dan menghentikan kegiatan operasional kapal serta mengamankan ABK-nya dan dikawal menuju Posal Letung, Lanal Tarempa.

Selasa, 25 April 2017

Jusuf Kalla : Tidak Ada Negara yang Maju Tanpa Kedamaian

Manado – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan kedamaian merupakan syarat bagi suatu negara dapat meraih cita-citanya menjadi negara maju yang makmur.

Jusuf Kalla : Tidak Ada Negara yang Maju Tanpa Kedamaian
Dok. Wakil Presiden Jusuf (https://www.instagram.com/jusufkalla/)

Tidak ada negara yang maju tanpa kedamaian. Kedamaian artinya daling menghormati, hidup rukun dengan sebaik-baiknya, saling mengamalkan keyakinan kita secara baik,” ujar Wapres saat membuka Pekan Kerukunan Nasional 2017 dan Pembukaan Global Christian Youth Conference di Sintesa Peninsula Hotel, Manado, Minggu, 23/4/2017.

Wapres mengatakan dalam menjaga kedamaian dan perdamaian maka mengutamakan persamaan dan menghormati perbedaan.

Menurut Wapres semua agama mempunyai tujuan yang sama yaitu kebaikan dan tidak ada agama yang menghendaki keburukan.

Agama-agama memiliki persamaan percaya dengan yang maha kuasa, maha pengasih dan maha penyanyang, meskipun dengan istilah dan pemahaman yang berbeda.

Agama juga mempercayai adanya hari kemudian setelah kehidupan. “Artinya apa, apa yang di perbuat didunia ada balasan di hari itu,” ujar Wapres.

Untuk itu, meskipun secara ritual dan cara beribadah namun demikian saling menghormati dalam perbedaan.

Wapres mengatakan menghormati perbedaan merupakan syarat penting untuk meraih kemajuan suatu bangsa. Toleransi, saling menghormati satu sama lain, menghormati perbedaan.

“Walaupun tentu menghormati artinya tidak mencampuri satu sama lain urusan internalnya, tidak mencela tapi menghormati perbedaan, itulah akan menjadikan masa depan yang baik suatu bangsa,” kata Wapres.

Wapres dalam kesempatan itu memuji Sulawesi Utara yang telah mampu menjaga kedamaian dan kerukunan antar umat beragama, padahal tetangga di Timur dan Selatan, sekitar sempat mengalami konflik pada 15 tahun silam.

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dalam laporannya mengatakan kehidupan masyarakat Sulut hingga saat ini berjalan rukun dan damai meski dalam kemajemukan.

Hal ini berkat kerja nyata dan pengabdian yang tulus dari pemangku kepentingan seperti TNI polri, tokoh agama, tokoh masyarakat.

Di sisi lain, menurut Olly, masyarakat hidup rukun dan damai karena menghayati falsafah manusia hidup untuk memanusiakan yang lain. “Kesadaran untuk senatiasa hidup berdamai dengan Tuhan, berdamai dengan manusia, berdamai dengan diri sendiri dan berdamai dengan lingkungan, karena kita makhluk Tuhan,” katanya.

Ia mengatakan Pekan Kerukunan Nasional bukan agenda seremonial semata, melainkan kebutuhan. Peserta dapat secara langsung kehidupan yang rukun dan damai di Sulut sehingga dapat diadopsi daerah lain.

Senin, 17 April 2017

Inilah Kecanggihan Kapal Perang Buatan Surabaya yang Dikirim ke Filipina

PT PAL Indonesia (Persero) akan mengekspor kapal perang kedua jenis Strategic Sealift Vessel (SSV) ke Filipina 27 April 2017 mendatang. Kapal perang ini dibangun langsung oleh putra-putri Indonesia di galangan kapal PT PAL Indonesia di Surabaya, Jawa Timur.

Inilah Kecanggihan Kapal Perang Buatan Surabaya yang Dikirim ke Filipina

Sebelumnya pada Mei 2016 lalu, PT PAL Indonesia telah mengirimkan kapal SSV pertama ke Filipina yang dipimpin langsung oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) di dok perkapalan PT PAL Indonesia, Tanjung Perak, Surabaya.

Melihat lebih dekat kapal SSV pesanan Filipina, kapal ini memiliki panjang 123 meter dengan lebar 21,80 meter. Kapal ini mampu melesat hingga 16 knots dengan jarak tempuh mencapai 9.360 nm hingga 30 hari.

Berdasarkan data PT PAL yang diterima detikFinance, kapal perang ini mampu mengangkut 621 penumpang dengan rincian 121 kru dan 500 pasukan. Kapal ini juga mampu mengangkut dua helikopter sekaligus dengan tipe Black Hawk dan Agusta 109.

Selain itu, kapal yang dipesan Filipina ini juga mampu mengangkut beberapa kendaraan perang seperti truk hingga ambulans. Kapal SSV pesanan The Departement of National Defence Armed Forces of The Philippines ini dilengkapi dengan meriam kaliber 76 mm.

PT PAL Indonesia sendiri menggarap dua proyek kapal perang SSV dengan nilai kontrak US$ 90 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun.

sumber : detikFinance

Sabtu, 15 April 2017

Dua Prajurit Tertembak, Saat Terjadi Penyerangan di Pos TNI Puncak Jaya

Dua Prajurit Tertembak, Saat Terjadi Penyerangan di Pos TNI Puncak Jaya
Dua Prajurit Tertembak, Saat Terjadi Penyerangan di Pos TNI Puncak Jaya
Pada Kamis (13/4/2017), Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) menyerang Pos Pintu Angin, Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Dan dari penyerangan tersebut, dua prajurit Batalyon Infanteri 751/Raider tertembak, mereka adalah Serda Matroji dan Prada Kamandanu.

Baruntung, kedua prajurit tersebut tidak terluka parah. Sebab timah panas yang ditembakkan oleh kelompok bersenjata itu hanya menyerempet kulit saja. Tidak sampai bersarang di tubuh mereka.

Kolonel Inf Teguh Raharjo, Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) XVII/Cendrawasih  menjelaskan jika kondisi kedua prajurit yang tertembak itu sekarang sudah membaik dan tinggal proses pemulihan saja.

Ketika diserang oleh kawanan KSB, Matroji terkena serempetan peluru pada abgian bokong. Sementara Kamandanu terluka di bawah lutut dan betis bagian kanan. Berdasarkan pada keterangan Teguh, penyerangan oleh KSB itu terjadi sekitar pukul 14:30 WIT.

Saat itu kedua korban tengan membersihkan perlengkapan usai tugas patrol. Sesuai prosedur, aktivitas tersebut dilakukan dengan pengamanan dari dua prajurit dipos. Tiba-tiba saja terdengar tembakan yang mengenai Matroji dan juga Kamandanu.

”Kami tidak melihat karena mereka (pelaku) bersembunyi,” paparnya, dikutip di jpnn.com

Namun dua prajurit yang menjaga pos tersebut melihat asal peuru. Mereka lantas membalas tembakan tersebut. Mereka melakukan pengejaran namun lantaran kondisi medan yang terjal serta pepohonan yang lebat, pelaku berhasil melarikan diri ke jurang. Oleh sebab itulajh pengejaran dilanjutkan setelah adanya bantuan petugas dari TNI dan Polri.

Analisis sementara, para pelaku menggunakan senjata api laras panjang. Tembakan diletuskan dari jarak sekitar 200 meter. Dan setelah penembakan tersebut, pihak TNI terus berupaya untuk melakukan pengejaran. Besar kemungkinan pelaku merupakan kelompok Yambi.

Meski terjadi penembakan, daerah tersebut tetap diamankan karena merupakan distribusi logistik. Seperti yang diketahui, akhir bulan yang lalu ratusan KSB dari kelompok OPM telah turun gunung dan beberapa diantaranya dari kelompok Yambi. Mereka yang bertahan di gunung tidak kunjung sadar bahwa yang mereka lakukan salah.

Sumber : jpnn.com

Jumat, 14 April 2017

Inilah Fakta Sejarah "Bambu Runcing" Yang Perlu Diketahui Bersama

Fakta Sejarah Bambu Runcing

Bagi bangsa Indonesia bambu runcing memiliki makna yang mendalam. Tidak ada gambar dan film sejarah yang tidak menampilkan bambu runcing, bahkan bambu runcing sudah seperti “senjata bangsa” , yang menjadi identitas perjuangan Negeri Ini.

Lebih dari itu bambu runcing selalu digunakan sebagai semangat kebangsaan bahwa selogan yang sering kita dengar seperti, saat perjuangan kita bisa merdeka hanya dengan bambu runcing melawan senjata api.

Namun bisa jadi sebagian diantara kita selalu menggap bahwa bambu runcing adalah bagian dari kemiskinan dan keterbelakangan, ya tidak salah memang. Akan tetapi  selalu ada fakta unik dalam setiap sejarah, begitu juga dengan bambu runcing, yang awal sejarahnya sangat unik.

Dilansir dari Kompasiana, saat  armada Jepang mendekati Pulau Jawa akhir Februari 1942, Belanda mengira akan menerjunkan pasukan payung Kalijati.  Sehingga  diperluaslah ribuan bambu yang diruncingkan ujungnya untuk menyambut pasukan para Jepang. Ternyata Jepang mendarat di pantai laut dekat Eretan, langsung menuju Subang dan mengancam Kalijati, yang segera jatuh juga.

Ribuan bambu tadi (yang niatnya digunakan oleh belanda untuk jebakan para penerjun payung Jepang) karena ujungnya runcing oleh Jepang justru  akhirnya dijadikan alat latihan baris-berbaris para pemuda Seinendan, Keibodan, Gakutotai, Hizbullah dan lain-lain. Pasukan pemuda dengan penuh semangat mempergunakan “takeyari” ini untuk ditunjukan kepada musuh Jepang yakni sekutu, termasuk Belanda.

Tapi setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, oleh para pejuang ditunjukan dan digunakan untuk melawan Jepang maupun Belanda, sehingga bisa dibilang senjata makan tuan eh makan tuan-tuan.

Dikisahkan, Dr. Moestopo membakar ujungnya sampai hangus dan dimasukan kedalam kotoran kuda (telotong, Jawa). dan digunakan untuk menakut-nakuti Jepang, akhirnya Jepang lari terbirit-birit karena takut tetanus, dan Jepang pun menyerah di ujung bambu runcing.

Dari sinilah awal mulai bambu runcing menjadi buah bibir para pejuang, tentu saja cara penggunaannya tidak hanya seperti itu. dalam periode selanjutnya bambu runcing digunakan untuk bertempur secara nyata.

Melawan senjata yang lebih modern, biasanya di bagian ujung bambu runcing  selalu diikatkan kain dua warna, merah dan putih, sebagai simbol bendera yang dikibarkan saat proklamasi (saat itu belum mengenal bendera negara) untuk mengingatkan pejuang bahwa Indonesia telah merdeka.

Karena bambu runcing baru muncul dalam Perang Dunia kedua, dan tidak pernah digunakan dalam perang tradisional seperti Perang Aceh maupun Perang Dipenogoro, maka bisa dibilang  bambu runcing termasuk “Senjata Modern, Tapi Sederhana” Bangsa Indonesia.

Keampuhan senjata ini diakui oleh bekas penjajah, yang terheran-heran, karena senjata tank-nya akhirnya dapat dihancurkan hanya dengan bambu runcing yang amat sederhana itu. Bambu runcing memang alat teramat sederhana, akan tetapi ditangan para pejuang heroik dan patriotik mempunyai keampuhan luar biasa, sehingga dapat mengalahkan persenjataan yang lebih moderen, seperti diakui oleh para penjajah di era terdahulu.

Bambu runcing sebagai weapon system merupakan perkembangan dari Perang Rakyat Semesta dalam Sishankamrata yang tergolong moderen dibanding dengan perang konvensional yang tidak mengikusertakan rakyat. Sistem persenjataan Indonesia mengenal adanya sistem senjata tekhnologi (sistek) dan sistem senjata sosial (sissos).

Sumber : Suratkabar

Panglima TNI: Perang Kini Bergeser, Kita Bisa Diusir dari Negara Ini

Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengatakan penyebab konflik dan perang kini bergeser bukan lagi akibat perbedaan agama, suku dan bahasa, melainkan untuk memperebutkan energi sebuah negara oleh negara lain.

"Semua konflik melanda negara-negara penghasil minyak, yang terakhir terjadi di Suriah dan Ukraina. Sekarang, 70 persen konflik karena energi, dan nanti akan berubah ke tujuannya merebut pangan dan air yang konfliknya bergeser ke negara ekuator," katanya saat memberikan kuliah umum di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim II, Kota Pekanbaru, Rabu (5/4/2017).

Menurut dia, negara-negara ekuator yang menjadi ancaman konflik berlokasi di Asia Tenggara, Afrika Tengah dan Amerika Latin. Indonesia tidak luput menjadi sasaran karena kekayaan alam dan jumlah populasi penduduknya.

"Kalau tidak waspada, kita bisa diusir dari negeri ini. Seperti Indian di Amerika dan Aborigin di Australia," kata Panglima TNI.


Panglima TNI mengingatkan, ancaman tersebut bisa dikalahkan selama rakyat dan generasi muda Indonesia berpegang teguh pada Pancasila untuk menjaga kebhinekaan NKRI.

Tokoh pendiri Indonesia menempatkan lima sila Pancasila yang mengandung makna mendalam tentang ketuhanan, kemanusiaan yang adil dan beradab, dan demokrasi Pancasila yang menjunjung tinggi musyawarah untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Republik Indonesia bukan milik satu golongan, adat, dan agama. Islam adalah satu napas dengan ke-Indonesiaan dan kemanusiaan, tanpa membedakan suku," kata Panglima TNI.

Sumber : Antara

Pasukan Garuda Darfur Meresmikan Masjid di Sudan

Pasukan Garuda Satgas Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-B/Unamid (United Nations Mission In Darfur)/Indobatt (Indonesian Battalion) 02 yang sedang melaksanakan tugas sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB, beberapa waktu lalu  meresmikan Masjid di daerah misi Darfur, Sudan.

Pasukan Garuda Darfur Meresmikan Masjid di Sudan
Pasukan Garuda Satgas Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-B/Unamid (United Nations Mission In Darfur)/Indobatt (Indonesian Battalion) 02
Kegiatan peresmian Masjid ini merupakan salah satu kegiatan Cimic (Civil Military Coordination) berskala besar yang dilaksanakan oleh Satgas Indobatt 02 dibawah pimpinan Komandan Satgas Letkol Inf Singgih Pambudi Arinto, S.IP.,M.M.

Pasukan Garuda Darfur Meresmikan Masjid di Sudan

Selama bertugas kurang lebih satu tahun, Satgas Indobatt 02 telah membangun 3 (tiga) buah Masjid bagi masyarakat Sudan, yaitu di daerah Firdhaus Village, At Thoyibah dan Jumata IDP (di daerah Masteri Ts). (Baca Juga : Selama Ini Diam, Inilah Pasukan Khusus Paling Misterius Indonesia Yang Ditakuti Dunia)

Pasukan Garuda Darfur Meresmikan Masjid di Sudan

Pada kesempatan kali ini, kegiatan peresmian berkonsentrasi di daerah Firdhaus Village, adapun Masjid yang dibangun diberi nama "Garuda Mosque". Total lebih dari 180.000 SDG yang dihabiskan untuk membangun "Garuda Mosque", dimana dana tersebut berasal dari swadaya bantuan sukarela seluruh personel Satgas dan bantuan yang berasal dari Pandu Sakti 97 (Alumni Akademi Militer 1997).

Pasukan Garuda Darfur Meresmikan Masjid di Sudan
Satgas Indobatt 02 juga melaksanakan Medical Assistance
Tidak hanya melaksanakan peresmian saja, Satgas Indobatt 02 juga melaksanakan Medical Assistance dan pemberian bantuan kepada seluruh masyarakat yang berada di Area Of Responsibility dari Indobatt 02. Pemberian bantuan tersebut berupa tikar sebanyak 135 buah, 130 Alquran, 500 daster, 30 peci, 100 baju anak-anak dan uang sebanyak 5,000 SDG.

Dalam sambutannya, Duta Besar Indonesia untuk Sudan dan Eritrea Bapak Drs H. Burhanuddin Badruzzaman menyampaikan rasa terima kasih sekaligus bangganya kepada Satgas Indobatt 02, karena apa yang dilakukan ini merupakan wujud diplomasi nyata dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional terutama di lingkup pemerintah Sudan.


Sementara dari pihak Sector West yang disampaikan oleh Head Of Office Mr Oemar Kane mengungkapkan rasa terimakasih sebesar-besarnya kepada Satgas Indobatt 02 atas perhatian dan bantuan yang telah diberikan kepada masyarakat Sudan selama ini, semoga bantuan yang telah diberikan ini dapat bermanfaat. "Satgas Indobatt 02 telah menetapkan standart tinggi yang tidak dapat dibandingkan oleh TCC (Troops Contributing Country) yang lain, baik dari segi sikap, perbuatan maupun profesionalisme dalam bertugas," katanya.

Turut hadir dalam acara peresmian Masjid ini adalah Duta Besar Indonesia untuk Sudan dan Eritrea, Sector West Commander, Head of Office, Civil Affair Team Leader, CO Pakistan Engineering, CO Bangladesh FRC, Chief G9 beserta pejabat Sector yang lain.  (SC:TNI)

Kamis, 13 April 2017

Ini Dia Siluman Bawah Air Milik Kopaska TNI AL. Sangar Banget!

Dikenal punya tugas khusus dalam pertempuran bawah air, menjadikan kelengkapan persenjataan Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL terbilang spesial dibanding unit tempur TNI lainnya. Selain sista dan alat menyelam yang punya kualifikasi khusus, seperti Combat boat X38, senjata APS dan alat selam close circuit, dalam menunjang misi senyap di bawah air, satuan elit ini juga punya wahana transportasi bawah air yang terbilang sangat khas.

Nah, bicara tentang wahana transportasi Kopaska, di artikel terhahulu telah kami kupas mengenai Sea Shadow buatan Anteon Corporation, Panama City Beach, Florida – AS. Dan, seiring tuntutan operasi yang kian meningkat, belum lama ini Kopaska telah dilengkapi sosok siluman bawah air anyar. Yang dimaksud adalah SEAL Carrier. Beda dengan wahana transport bawah air Kopaska sebelumnya, SEAL Carrier bisa dibilang paling sangar, desain alutsista buatan Defence Consulting Europe AB, Swedia menyerupai rancangan kapal selam mini dengan balutan warna hitam, lengkap dengan dua buah sirip pada bagian depan.

Baca : Selama Ini Diam, Inilah Pasukan Khusus Paling Misterius Indonesia Yang Ditakuti Dunia

SEAL Carrier kodratnya adalah wahana khusus untuk misi infiltrasi melalui bawah permukaan dengan sasaran khusus berupa dermaga laut, kapal perang, dan misi anti pembajakan. SEAL Carrier dapat menyelam hingga kedalaman 40 meter dengan kecepatan 3 – 4 knots. Saat menyelam, SEAL Carrier mengandalkan dua propeller dengan tenaga baterai 25kWh. Jenis baterai pemasok tenaga mengadopsi jenis lithium polymer. Hebatnya, selain bisa melaju di bawah air, SEAL Carrier dapat melaju dengan kecepatan tinggi di permukaan, ibarat speed boat, SEAL Carrier di atas permukaan air dapat melaju hingga 30 knots. Pada saat melaju di permukaan, sumber tenaga beralih ke dua unit mesin diesel Rolls Royce FF270 water jet yang menghasilkan tenaga 350HP.


Secara umum, SEAL Carrier dapat beroperasi dalam tiga mode yang berbeda, yaitu di permukaan, setengah tenggelam, dan melaju di bawah permukaan air, seperti halnya kapal selam. Saat menyelam, kapal akan dibanjiri air dengan membuka katup di bagian bawah lambung. Sementara pada moda setengah tenggelam, wastafel kapal menjadi sebuah tempat setengah terendam air. Moda setengah tenggelam di definisikan sebagai titik ketika kapal masih memiliki udara dalam tangki ballast saat dibanjiri air.

SEAL Carrier dioperasikan oleh dua operator (pilot dan copilot) yang memahami tentang olah gerak kapal di bawah permukaan dan atas permukaan. Setiap operator dan penyelam tempur harus sudah siap dengan kelengkapan alat selam ketika menaiki SEAL Carrier, baik alat selam open dan close circuit yang tidak menimbulkan gelembung udara. Dari segi kapasitas angkut, siluman ini dapat membawa 6 personel pasukan katak yang siap tempur.
Baca juga: Inilah Pasukan Intelijen Tempur Super Rahasia di Dunia, Ada dari Indonesia Salah Satunya !!
SEAL Carrier pertama kali sosoknya terlihat saat defile HUT TNI ke-68 bulan Oktober 2016 silam. Dan, lima hari setelah HUT TNI, satuan Kopaska Armabar melaksanakan uji coba wahana ini. Kapal saat uji coba diawaki dua teknisi dari Swedia dan empat personel Kopaska. Di Asia, baru Indonesia yang memiliki SEAL Carrier, sementara di negara asalnya, SEAL Carrier ditempatkan di Resimen Marinir I di Berga Naval Base. Wahana dengan bobot 4,3 ton ini juga punya peran taktis dan strategis, semisal berguna dalam tugas patroli terbatas, dan misi pengintaian. Dengan laju 30 knot, kapal ini dapat bergerak hingga radius 277,80 km di permukaan, dan jejalah di bawah air menggunakan tenaga baterai hingga 18,52 km. (Gilang Perdana dilansir dari indomiliter.com)

Spesifikasi SEAL Carrier
  • Panjang : 9,25 meter
  • Panjang Lambung : 8,45 meter
  • Beam : 2,21 meter
  • Tinggi : 1,65 meter
  • Kru dan Beban : 700 kg
  • Mesin : 2 unit mesin diesel Rolls Royce FF270 water jet
  • Bobot Max : 4,360 kg
  • Kecepatan permukaan : 30 knot
  • Kecepatan menyelam : 3 – 4 knot
  • Jangkauan jelajah di permukaan : 150 nautical mile (277,80 km)
  • Jangkauan jelajah di bawah air : 10 nautical mile (18,52 km)
  • Kedalaman maksimum : 40 meter

Inilah Sarwo Edhie Wibowo, Kakek dari Agus Yudhoyono yang Membuat Nyali PKI Ciut


"Hidup Pak Sarwo, hidup Pak Sarwo!"

M Yusuf (80), masih mengingat bagaimana rakyat mengelu-elukan Kolonel Sarwo Edhie Wibowo saat memasuki Jawa Tengah. Kala itu Sarwo memimpin Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) membasmi kekuatan komunis di sana.

Sosok perwira dengan baret merah dan seragam loreng darah mengalir, sebutan loreng khas RPKAD, itu sangat populer di mata masyarakat.

"Seingat saya di Jawa Tengah saat operasi, nama Pak Sarwo lebih terkenal daripada Pak Harto," kata seorang pensiunan prajurit.

Politikus PPP Suharso Monoarfa, mengaku termasuk yang terpesona oleh sosok Sarwo Edhie saat itu.

"Dulu waktu di Malang, usai penumpasan G30S/PKI, saya lihat Komandan RPKAD Sarwo Edhie Wibowo. Gagah sekali," kata mantan menteri perumahan rakyat era SBY itu.




Tanpa Sarwo Edhie Wibowo mungkin tak semulus ini Soeharto membangun Orde Baru. Sarwo sangat berjasa di hari-hari paling menentukan selepas G30S.

Tanggal 1 Oktober 1965, di saat belum jelas siapa kawan dan siapa lawan, RPKAD jadi satu-satunya pasukan yang bisa diandalkan Mayjen Soeharto. Mereka diberi tugas membebaskan RRI dari tangan pasukan komunis dan menguasai Halim.

Sarwo Edhie dan pasukannya pula yang mencari dan menemukan lubang tempat para pahlawan revolusi berada di Lubang Buaya. Beruntung mereka mendapat bantuan dari agen polisi Sukitman. Seorang polisi yang kebetulan ikut diculik gerombolan Letkol Untung tapi tak dieksekusi.

Setelah kekuatan PKI di Jakarta dibereskan, Sarwo Edhie dan pasukannya bergerak ke Jawa Tengah. Tanggal 19 Oktober 1965, dia sampai di Semarang.


Saat itu kekuatan PKI di Jawa Tengah masih kuat. Massa PKI dan pendukungnya masih berani melakukan perlawanan. Di berbagai kota, Sarwo selalu menggelorakan semangat rakyat untuk bergerak melawan PKI.

"Jangan berikan leher kalian secara gratis pada PKI. Kalian lawan PKI. Jika kalian takut, ABRI berada di belakang kalian. Jika kalian merasa tidak mampu, ABRI bersedia melatih," kata Sarwo disambut sorak sorai massa.

Ucapan Sarwo Edhie benar-benar dilakukan. RPKAD melatih pemuda-pemuda maupun aktivis ormas antikomunis. Rakyat ikut bangkit melawan PKI.

Merekalah yang kelak menjadi jagal bagi para anggota PKI, atau simpatisan, atau orang yang dituding sebagai PKI.

Saat Sarwo kembali ke Jakarta, dia merebut hati pelajar dan mahasiswa antikomunis. Sarwo pula memberi jaminan keamanan bagi para aktivis mahasiswa yang berdemo. Pasukan elite baret merah menyamar menjadi orang sipil untuk mengawal para mahasiswa. Para preman bayaran yang akan menyerang mahasiswa pun tak berani bergerak.

"Pak Sarwo sangat dekat dengan mahasiswa. Banyak mahasiswa menemui Pak Sarwo di Cijantung (markas RPKAD). Pak Sarwo juga perintahkan lindungi adik-adik mahasiswa ini," kata Maman (82), mantan anak buah Sarwo Edhie.

Berita soal Sarwo nyaris muncul setiap hari di koran. Sebagian besar berisi pujian atas prestasinya menumpas PKI.

Namun kepopuleran Sarwo rupanya tak disukai sang atasan. Konon tak boleh ada matahari kembar yang membayangi Jenderal Soeharto. Saat karirnya sedang sangat cemerlang, mulai ada upaya untuk membuangnya.

Betapa terkejutnya Sarwo saat mendengar desas-desus dia akan dijadikan duta besar di Rusia. Semua orang tahu Sarwo adalah penumpas komunis. Kini dia diceburkan di negara yang berpaham komunis. Ini seperti sebuah ledekan buat dirinya.

Ani Yudhoyono menceritakan ayahnya sempat terpukul saat mendengar hal itu. Dia melihat Sarwo banyak melamun di depan rumah.

"Suatu hari aku sempat mendengar Papi bicara pada ibu 'kalau aku memang mau dibunuh, bunuh saja. Tapi jangan membunuh aku dengan cara seperti ini'," kata Ani menirukan sang ayah dalam buku Kepak Sayap Putri Prajurit.

Sarwo akhirnya memang tak jadi dijadikan duta besar di Moskow. Namun dia tak pernah mencapai posisi puncak sebagai seorang militer.

Firasat akan dibuang sebenarnya sudah dirasakan Sarwo. Saat menjadi Panglima di Irian, Sarwo berkisah pada Jenderal Hoegeng, yakin tak akan lama lagi dirinya akan dicopot Soeharto.

Soeharto mendengar desas-desus Sarwo Edhie mau menggalang kekuatan untuk mendongkel Soeharto.

"Padahal saya tak melakukan apa-apa, dan tak merencanakan apa-apa," kata Sarwo Edhie pada Hoegeng dengan nada sedih.

Soeharto kemudian mengirim Sarwo menjadi Duta Besar di Korea Selatan dan akhirnya memarkir sang jenderal menjadi Kepala BP7 yang mengurusi ceramah dan propaganda soal Orde Baru dan Pancasila. Sungguh bukan tempat yang cocok untuk seorang perwira militer dengan pengalaman tempur seperti Sarwo.

Meminjam istilah wartawan senior Julius Pour, Sarwo Edhie Wibowo ibarat cerita wayang. Dimasukan kembali ke kotaknya setelah lakonnya berakhir. Sarwo tak sendiri, sejumlah jenderal pembangun Orde Baru yang lain merasakan hal serupa. Dibuang sang dalang setelah lakon mereka selesai.



Sumber : merdeka.com 

Penuh PERJUANGAN..!! Beginilah Perjuangan Anggota TNI salurkan bantuan Tas dari Presiden Jokowi Untuk Anak Pedalaman Kalimantan


Sejumlah anggota TNI harus berjibaku dengan medan yang berat untuk salurkan bantuan Presiden



Masih ingat video sejumlah murid SD di pedalaman Kalimantan yang meminta tas Presiden Joko Widodo?. Video yang diunggah oleh seorang netter pada Senin (27/03/2017), langsung viral di sejumlah situs jejaring sosial dan media pemberitaan nasional. 

Video yang diunggah akun @anggitpurwoto ini, memperlihatkan sejumlah murid di SDN 04 Desa Sungkung, Kecamatan Siding, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Dalam video tersebut, dengan suara lirih mereka meminta bantuan perlangkapan sekolah kepada Presiden Joko Widodo.

"Pak Jokowi minta tas..." ujar anak-anak dalam video tersebut.
Pesan anak-anak dalam video ini akhirnya dilihat oleh Presiden Joko Widodo. Setelah mendengar dan melihat video tersebut, Presiden Joko Widodo langsung mengirim tim dan memberikan bantuan kepada anak-anak tersebut. Tidak hanya tas, sejumlah peralatan dan perlengkapan sekolah diberikan oleh Presiden Joko Widodo. Butuh perjuangan Untuk sampai di Lokasi, 

Sejumlah tim yang dibentuk Presiden Jokowi kewalahan melewati jalur tanah lumpur dan tanjakan terjal, seperti yang terlihat Dalam beberapa foto. Dalam foto tersebut, terlihat perjuangan sejumlah anggota TNI melewati medan berlumpur untuk menyalurkan bantuan dari Presiden Joko Widodo.

"Utusan Pres @jokowi ke SD04 Sungkung Bengkayang Kalbar antar tas 








Sumber : Merdeka.com

Rabu, 12 April 2017

Panglima TNI: Saya Berikan Prajurit Terbaik Kawal Penyidik KPK

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan personel jika diminta untuk mengawal penyidik KPK selama 24 jam. Pengawalan diperlukan buntut dari teror terhadap Novel Baswedan.
"Ini (permintaan pengawalan) sudah dikoordinasikan, tinggal pelaksanaannya saja," kata Gatot di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (12/4).

Gatot tidak menyebutkan prajurit yang disiapkannya itu merupakan pasukan khusus yang dimiliki TNI. "Saya berikan prajurit yang terbaik. Saya tak sebutkan siapa orangnya. Kita pengawalan secara tidak terlihat. Jumlahnya tergantung permintaan dan kebutuhan," ujar Gatot.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini pun mengutuk keras tindakan orang tak dikenal yang melakukan penyiraman air keras ke wajah penyidik KPK, Novel Baswedan pada Selasa (11/4).

Novel Baswedan terkena siraman air keras ketika selesai menunaikan ibadah Shalat Subuh di masjid di dekat kediamannya di Kepala Gading, Selasa (11/4) pagi.

Sesaat setelah kejadian, Novel langsung dilarikan ke RS Mitra Keluarga Kepala Gading. Diduga pelaku penyiraman berjumlah dua orang dengan mengendarai sepeda motor dan mengenakan helm.

Penyidik KPK Novel Baswedan dibawa ke Singapura untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut pascamengalami serangan penyiraman air keras pada Selasa (11/4).

"Saya ikut ke Singapura, mohon doanya ya," kata abang Novel, Taufik Baswedan saat dikonfirmasi Antara di Jakarta, Rabu.

Namun, Taufik mengaku tidak memahami teknis perawatan yang akan dijalani oleh Novel di sana. "Teknisnya saya kurang tahu," tambah Taufik. (Merdeka.com)