Rabu, 08 Maret 2017

Prajurit Yonif Raider/700 Temukan Desa Tersembunyi di Perbatasan RI-Papua Nugini

IKLAN ATAS
IKLAN TENGAH
Prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) Raider/700 Kodam VII/Wirabuana berhasil menemukan sebuah desa yang belum ada di peta Indonesia. Desa tersebut ditemukan saat personel Yonif Raider/700 sedang melaksanakan patroli patok batas di sekitaran Pegunungan Bintang Perbatasan RI-PNG.

Kampung bernama Digi tersebut berada di Pedalaman wilayah Kapubaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua. Kampung itu terdiri dari sekitar enam Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 30 jiwa.

Kehidupan keseharian penduduknya masih tradisional. Jarak antara rumah yang satu dengan yang lainnya sekitar 10—20 meter. Bentuk rumahnya beda-beda, ada rumah panggung dan ada juga gubuk. Makanan pokok mereka yaitu sagu serta ubi yang di dapat dari hasil bercocok tanam mereka sendiri.

Mereka tidak pernah berkomunikasi dengan masyarakat luar karena akses jalan sampai sekarang belum ada. Mereka hanya mengenal kelompoknya yang tinggal di sekitar itu.

Warga yang kini menempati kampung Digi mengaku sudah 30 tahun tinggal di sana dan dipimpin oleh seorang kepala suku yang bernama Terry Digibin. Sebelumnya, orang yang tinggal di desa ini berjumlah sekitar 100 jiwa, tetapi sebagian sudah menyeberang ke Papua Nugini.

Dansatgas Yonif 700/Raider, Letkol Infanteri Horas Sitinjak, mengatakan bahwa saat itu anggota Satgas Pamtas Yonif 700/Raider yang dipimpin oleh Lettu Kurdi melaksanakan patroli patok batas. Pada saat melintasi hutan, patroli melintasi suatu kampung yang masih terisolir yang namanya tidak ada sama sekali dalam peta, tetapi masuk wilayah Indonesia.

“Setelah mendatangi kampung tersebut, anggota yang tengah berpatroli tersebut bertemu dengan Bapak Terry Digibin yang merupakan Kepala Suku Kampung Digi,” ujar Letkol Infanteri Horas Sitinjak.

Kepala Suku Kampung Digi menyampaikan bahwa mereka memerlukan infrastruktur bangunan jalan yang dapat menghubungkan mereka dengan sebagian orang lain, tetapi mereka tidak mengerti harus melapor kepada siapa. Hingga saat ini, dia dan warga juga tidak memahami ingin mengadu ke siapa lantaran mereka tidak mengerti dengan status mereka, apakah warga negara Indonesia atau warga negara PNG.

Dari komunikasi tersebut, anggota patroli memberikan penjelasan kepada Kepala Suku bahwa mereka berada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mereka juga diberikan jalan bagaimana menghadap pemerintah daerah untuk memberitahukan keberadaan mereka agar kampung tersebut bisa tersentuh oleh pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemda.
sumber : [TNI AD]
IKLAN BAWAH

Related Posts

Prajurit Yonif Raider/700 Temukan Desa Tersembunyi di Perbatasan RI-Papua Nugini
4/ 5
Oleh